anak-anak ini silahkan baca sendiri aneka resep di:
Rabu, 29 April 2009
Senin, 27 April 2009
Pola Makan dan Kesehatan Jantung
Jumat, 5 Oktober, 2001 oleh: Siswono
Pola Makan dan Kesehatan Jantung
Gizi.net - PENYAKIT jantung dan pembuluh darah menduduki peringkat pertama penyebab kematian di dunia. Di Indonesia, menurut survey rumah tangga (SKRT 1995) penyakit ini juga penyebab kematian terbesar. Untuk mengantisipasi hal ini salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah menerapkan pola makan sehat. Pola makan memang sangat berperan dalam kejadian gangguan jantung (kardiovaskular).
Makanan apa saja yang bisa bikin jantung kita lebih sehat dan bagaimana dengan pola makan yang baik? Menurut ahli penyakit jantung Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, DR Harmani Kalim MPH, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
Ada kiat sederhana yang dikenal sebagai panca usaha jantung sehat yang dikenal dengan akronim SEHAT (Seimbang gizi, Enyahkan rokok, Hindari stres, Awasi tekanan darah dan Teratur berolahraga).
Pola makan seharusnya mematuhi prinsip pola makan seimbang, baik seimbang dalam hal nilai gizi juga seimbang dengan kebutuhan kalori dan gizi sesuai usia pertumbuhan dan tubuh seseorang secara spesifik.
Perlu mempertahankan berat badan sehat. Untuk ukuran orang Asia berat badan sehat ditentukan dengan mengukur berat badan dibagi tinggi badan dipangkatkan dua.
Mempertahankan berat badan sehat juga bisa dilakukan dengan memperhatikan asupan kebutuhan energi total seimbang dengan berat badan sehat. Olahraga dan aktivitas fisik lainnya akan sangat membantu.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh diupayakan dapat mempertahankan profil lipid darah, dengan membatasi asupan makanan berkadar asam lemak tinggi yang meningkatkan kolesterol seperti asam lemak jenuh dan asam lemak trans. Batasi asupan makanan tinggi kolesterol misalnya dengan sering mengkonsumsi ikan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan sebagai sumber asam lemak tak jenuh.
Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal dengan membatasi asupan garam kurang dari 6 gr/hari dan membatasi makanan yang banyak mengandung garam serta makanan yang diawetkan, seperti ikan asin, telur asin, makanan kaleng, kecap asin/manis, dan penyedap makanan.
Hindari makanan dan minuman beralkohol.
Mempertahankan pola makanan yang mengutamakan buah, sayuran dan produk susu rendah lemak.
Makanan dari bahan kedelai sangat dianjurkan, seperti mengkonsumsi tempe.
Berhenti merokok sebaiknya dipandang sebagai bagian dari program diet. *iza
Sumber : Republika, Selasa, 2 Oktober 2001
Langganan:
Postingan (Atom)